Hari Kusta Internasional

Hari Kusta Internasional - atau juga disebut sebagai World Leprosy Day dalam bahasa Inggris, diperingati setiap tahunnya pada hari Minggu terakhir bulan Januari. Sumber lain mengatakan, untuk di Eropa, Hari Kusta Internasional ini diperingati pada Minggu terakhir bulan Desember.

Peringatan akan Hari Kusta Internasional ini sebagai event guna mengingatkan bahwa Orang yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) memerlukan perhatian seluruh masyarakat.

Kusta atau lepra (leprosy) adalah penyakit menular yang menahun yang tak mudah menular. Disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae yang menyerang saraf tepi, kulit, dan jaringan tubuh lainnya.

Kusta hanya dapat menular melalui kontak terus menerus dan jangka panjang dengan penderita Kusta tipe basah yang belum diobati. Kurangnya pengetahuan menyebabkan penderita kusta sering kali hidup dengan stigma dan mendapat perlakuan diskriminasi.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban penyakit kusta yang tinggi. Pada tahun 2013, Indonesia menempati urutan ketiga di dunia setelah India dan Brazil. Tahun 2013, Indonesia memiliki jumlah kasus kusta baru sebanyak 16.856 kasus dan jumlah kecacatan tingkat 2 di antara penderita baru sebanyak 9,86% (WHO, 2013).

Penyebab Kusta atau Lepra

Namun faktanya kusta tidaklah mudah menular. Mengutip dari rilis Hello Sehat, Senin (28/1/2019), kusta yang dikenal juga dengan penyakit lepra, disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Penyakit ini memengaruhi saraf ekstremitas, lapisan hidung, dan saluran pernapasan bagian atas.

“Hal ini menyebabkan luka pada kulit, kerusakan saraf, dan kelemahan otot. Jika tidak diobati, bisa menyebabkan kecacatan, mutilasi (putusnya salah satu anggota gerak, seperti jari), ulserasi, dan lainnya,” jelas dr Tania Savitri, dokter umum konsultan Hello Sehat.

Tanda-tanda Kusta

Penyakit kusta disebut juga Morbus Hansen, sesuai dengan nama yang menemukan kuman yaitu Dr. Gerhard Armauwer Hansen pada tahun 1874, jauh sebelum adanya peringatan Hari Kusta Internasional, sehingga penyakit ini disebut Morbus Hansen. Bagaimana Tanda-Tandanya ? Kusta terkenal sebagai penyakit yang paling ditakuti karena deformitas atau cacat tubuh.

Yang penting setidak-tidaknya dapat menduga ke arah penyakit kusta.Tanda-tanda penyakit kusta bermacam-macam, tergantung dari tingkat atau tipe dari penyakit tersebut. Di dalam tulisan ini hanya akan disajikan tanda-tanda secara umum, agar dikenal oleh masyarakat awam, yaitu:

  • Adanya bercak tipis seperti panu pada badan/tubuh manusia
  • Pada bercak putih ini pertamanya hanya sedikit, tetapi lama-lama semakin melebar dan banyak.
  • Adanya pelebaran syaraf terutama pada syaraf ulnaris, medianus, aulicularis magnus seryta peroneus. Kelenjar keringat kurang kerja sehingga kulit menjadi tipis dan mengkilat.
  • Adanya bintil-bintil kemerahan (leproma, nodul) yang tersebar pada kulit
  • Alis rambut rontok
  • Muka berbenjol-benjol dan tegang yang disebut facies leomina (muka singa)
  • Terutama bagi kelainan kulit yang berupa perubahan warna seperti hipopigmentasi (warna kulit menjadi lebih terang), hiperpigmentasi (warna kulit menjadi lebih gelap), dan eritematosa (kemerahan pada kulit).

Sumber terkait artikel Hari Kusta Internasional ini:

  • https://lingkarsosial.wordpress.com/2017/01/11/sejarah-penetapan-hari-kusta-sedunia-leprosy-day/
  • https://www.suara.com/health/2019/01/28/141511/peringati-hari-kusta-internasional-kenali-lebih-jauh-tentang-penyakit-ini
  • https://www.kompasiana.com/agus34drajat/550e25d1a33311a72dba7f93/hari-kusta-sedunia-kusta-indonesia-peringkat-iii-dunia

0 comments:

Post a Comment